MY LIFE

Cantik bukan anak yang malu-malu jika ketemu dengan orang yang baru dikenalnya. Juga bukan tipe anak bawel yang ngomong terus.Bola mata kirinya yang membengkak keluar dan terus menerus mengeluarkan air juga tidak terlalu mengganggunya."Sakit gak,sayang?" Tanya ku.
Cantik menggeleng lemah.Sejak 1 th lalu, orang tua cantik sudah memperhatikan ada bagian kornea nya yang berwarna bening cenderung putih. Titik kecil saja. Seharusnya saat itu juga Cantik mendapatkan pengobatan yang tepat. Malangnya baru setelah matanya membengkak minggu lalu ia dibawa ke dokter mata di sebuah RS umum yang memberikan diagnosa awal Retinablastoma atau kanker mata. Karena mesin USG di RS tersebut sedang rusak, pemeriksaan tidak dilanjutkan.
*saya masih heran dengan sangat kurangnya minat sekolah-sekolah saat saya menawarkan penyuluhan mengenai Kanker pada Anak oleh Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia*Hari ini, saya duduk di kursi panas, menggantikan ibu si Cantik yang tidak kuat menerima penjelasan dok…

Pernah punya mimpi? Mimpi yang anda pikir gak bakalan terjadi.. ??
Kartika, 14th. Divonis kanker ovarium saat dia 12th, sudah merelakan indung telur sebelah kanan nya diangkat saat itu.
Ibunya seorang penjaja makanan jadi keliling naik motor di daerah Pondok Kacang, Tangerang Selatan.
Ayahnya seorang petugas keamanan kontrak (bukan pegawai tetap).
Memiliki laptop bagi Kartika adalah MIMPI yang ia gantung setinggi langit.
Toh, tidak berdosa untuk bermimpi. Dia juga gak pernah mimpi divonis kanker ovarium diusia 12th. *garuk-garuk kepala gue yang gatel mikirin ketabahan anak ini*1 bulan lalu, Kak Erwin mempertemukan saya dengan Kartika yang sudah sejak Juli saya kenal namanya sehubung proyek #BERBAGI MIMPI kepada anak-anak kanker.
Betapa kami frustrasi melihat runtuhnya tembok pertahanan kepercayaan diri anak-anak ini sejak mereka harus bersahabat dengan kanker.Hari Sabtu yang lalu saya sosialisasikan keadaan Kartika, baik melalui sosial media maupun teman-teman #BERBAGI ..
Mba Yani langsu…

Saya mencoba mengenal huruf2 barille dlm perjalanan menuju RS Kanker Dharmais utk menyerahkan set How To Read Braille dari sahabat saya Melanie Subono kpd #alika 4th Retinablastoma (kanker mata) pd ke 2 matanya.
Gadis kecil dg semangat luar biasa yg membuat saya malu jk membandingkan penderitaan hidup sy dibandingkan dgnya.
"I would never be able to read braille!!" Ucap saya sambil menyingkirkan papan braille dr depan saya,putus asa.

Saya tersentak sendiri, malu.

Rabb, terima kasih utk penglihatan yg sempurna, utk kemampuan #BERBAGI kpd mereka yg dg ikhlas menerima 'lebih' ku.
Izinkan hamba sll memiliki 'lebih' uang,waktu,tenaga dan cinta kpd sesama, agar hidup memiliki arti terutama di mataMU. Aamiin.
Kembali saya mengamati huruf2 braille di dpn sy...dan saya tidak buta. SEMANGKAAAA!!

Alika 4th, Retinablastoma di ke 2 mata. Di diagnosa Kanker Mata sebelum genap berusia 1 th.
Operasi pengangkatan bola mata pertama saat usia 1 th. Kini menanti keputusan pengan…